KONSEP LIMINALITAS DALAM RITUAL ANDHERENAT
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.sbn.2024.008.01.03Abstract
Liminalitas adalah konsep yang merujuk pada fase peralihan di mana individu atau kelompok mengalami hirarki dan struktur sosial ditangguhkan serta adanya rasa kebersamaan, solidaritas kolektif, dan kesetaraan. Ritual andherenat di Pulau Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, adalah tradisi dari masyarakat migran suku Buton-Binongko yang bertujuan memohon hujan dan menjaga kesuburan tanah. Penelitian ini mengeksplorasi dan menganalisis liminalitas dalam ritual andherenat serta implikasinya terhadap sosial-budaya masyarakat asimilatif. Metode kualitatif dan strategi studi kasus digunakan dengan fokus pada aktivitas budaya ritual andherenat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual andherenat melibatkan tiga fase liminalitas: separation, liminality, dan incorporation. Fase separation ditandai dengan pelaksanaan tawassul, yasin, tahlil, dan pujian, memisahkan partisipan dari kehidupan sehari-hari. Fase liminality adalah periode transisi di mana partisipan mengalami transformasi spiritual melalui kegiatan seperti prosesi topak lober dan mengelilingi pulau. Fase incorporation mengintegrasikan partisipan kembali ke masyarakat dengan identitas yang diperbarui, ditandai dengan acara makan-makan bersama.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ayu Nur Izzati Hilmy, Susilo Kusdiwanggo, Yusfan Adeputera Yusran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.