TRILOGI FILOSOFIS KENTONGAN BANYUMASAN: ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI DALAM GELIAT TRADISI SENI LOKAL

Authors

  • Zaki Zulfian Universitas Jenderal Soedirman
  • Widya Putri Ryolita

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.sbn.2024.008.02.01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dimensi filosofis dalam kesenian Kentongan Banyumas, meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer diperoleh dengan mengunjungi komunitas Kentongan Bambu Laras di Desa Patikraja, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Wawancara mendalam dilakukan dengan Bapak Sujiono, selaku pimpinan komunitas Kentongan Bambu Laras, sebagai narasumber utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Kentongan di Banyumas telah mengalami perkembangan signifikan, baik dari segi instrumen musik maupun fungsinya. Awalnya, Kentongan hanya menggunakan instrumen tunggal berbahan bambu dan berfungsi sebagai alat komunikasi tradisional. Namun, seiring waktu, Kentongan berkembang menjadi seni pertunjukan yang melibatkan berbagai instrumen musik dan berfungsi sebagai media hiburan masyarakat. Perkembangan ini tidak lepas dari peran pemerintah Banyumas yang memberikan perhatian dan dukungan terhadap kesenian ini sebagai salah satu daya tarik budaya daerah. Melalui kajian ontologi, epistemologi, dan aksiologi, penelitian ini mengungkap bahwa kesenian Kentongan tidak hanya memiliki nilai estetis, tetapi juga mengandung nilai filosofis yang mendalam sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Banyumas.

Downloads

Published

2024-12-20