NILAI DALIHAN NA TOLU DALAM MEMBANGUN HIDUP BERSAMA: TINJAUAN RELASIONALITAS ARMADA RIYANTO

Authors

  • Covin Lumban Gaol STFT Widya Sasana

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.sbn.2024.008.01.02

Abstract

Penulis menaruh perhatian pada sistem kekerabatan dalam budaya Batak Toba yakni Dalihan Na Tolu. Sistem kekerabatan ini dimaknai sebagai identitas dan bahkan menjadi pedoman hidup dalam kegiatan adat budaya Batak Toba. Dalihan Na Tolu merupakan tiga tiang tungku yang digunakan untuk memasak. Tiga tungku tersebut digambarkan sebagai sistem kekerabatan dalam budaya Batak Toba. Ketiga tungku itu adalah Hula-hula, Dongan Tubu, dan Boru. Dalam adat budaya Batak Toba, setiap orang akan mengambil salah satu peran diantara tiga unsur tersebut. Bagi orang Batak, Dalihan Na Tolu memegang peranan penting dan menjadi jantung dalam setiap peradatan maupun relasi dengan sesama. Sementara itu, menurut Armada Riyanto, relasi adalah pemberian diri yang mengatasi antara aku dan Liyan. Penelitian yang digunakan penulis adalah metode kepustakaan, yakni analisis kritis dari berbagai buku budaya Batak, studi-studi penelitian sebelumnya yang membahas tentang Dalihan Na Tolu. Metodologi yang digunakan adalah relasionalitas Armada Riyanto. Studi ini menemukan bahwa Dalihan Na Tolu merupakan pedoman hidup orang Batak dalam relasi dengan sesamanya. Sistem kekerabatan tersebut menjadi kekayaan budaya lokal yang memiliki nilai filosofis yang mendalam.

Downloads

Published

2024-06-27